Di ambil dari SuaraJawaTengah dot ID yang menyadur berita dari laman resmi PemProv Jawa Tengah ada pasien sejumlah 15 positif korona yang dirawat di Rumah sakit Daerah (RSD) Bagas Waras klaten berhasil sembuh karena ketika masa isolasi diajak untuk melakukan kegiatan memancing mania yaitu memancing Lele.
Apa benar para pasien korona bisa sembuh karena memancing ikan lele? Sebenarnya yang diambil adalah terapi agar para pasien penderita Corona itu merasa nyaman dan rileks. Kebetulan saja terapi yang dilakukan pihak RS adalah memancing ikan lele untuk membuat para pasien tersebut bisa nyaman dan rileks.
Padahal tidak hanya memancing lele, bisa juga melakukan kegiatan lain yang bisa membuat pasien rileks dan nyaman kebetulan saja pihak rumah sakit memanfaatkan kolam lele yang ada di Rumah Sakit Tersebut.
Sesuai yang dikatakan Dr Limawan Yang menjabat sebagai direktur RSD Bagas Waras Klaten “”Di belakang rumah sakit kebetulan ada kolam ikan. Untuk mengurangi beban pikiran pasien Covid, kolam itu ditabur ikan lele,”
Namun kegiatan memancing ini tidak sembarangan dilakukan karena harus mematuhi protocol kesehatan covid yang amat ketat agar tidak bertahbah parah covidnya, sesuai yang di katakana Dr. Limawan “”Jadi para pasien merasa terhibur dengan mancing ikan lele di belakang rumah sakit sambil mengisi waktu luang.
Tapi itu juga harus melalui protokol kesehatan yang ketat,”
Faktor psikologis memang bisa membantu kesembuhan pasien. Hubungan komunnikasi yang baik diantara pasien dan tenaga medis tentu bisa menjadi obat tersendiri yang tidak diduga.
Pasien tidak akan tertekan dengan kesepiannya karena terpisah dengan keluarga sehingga bisa mempercepat kesembuhan.
Dengan komunikasi dengan para perawat dan dokter maka pasien mendapatkan edukasi yang benar tentang penyakitnya mengakibatkan para pasien semakin percaya bisa sembuh, ini menjadi pemacu kesembuhan karena keyakinan adalah factor penting kesembuhan.
Pasien yang menjalani masa karantina diajak memancing lele ini juga di anjurkan untuk berjemur dan senam pagi dua kali seminggi sehingga mereka memiliki kegiatan yang tidak menjenuhkan.
Dengan komunikassi yang baik antara pasien , perawat dan dokter ini selama masa perawatan ternyata berlanjut ketika pasien sudah sembuh. Para pasien masih ada yg WA para perawat atau dokter untuk sekedar menyapa. Semoga ini bisa di tiru oleh Rumah sakit lainnya